Friday 17 November 2017

Gts Garuda Handelssystem


Instal öffnen GTS P Alter 1 Intalasi OpenGTS pada Windows 7 Oleh. Cahyo Prasetyo A. Java Compiler 1. Dowload jdk-7u2-windows-x64.exe atau Yang seusai dengan OS Yang undeinem gunakan melalui Link Orakel TechNetwork java JavaSE downloads jdk7u2-Download-1377129.html 2. Double klik ausführbare Yang Telah terdownload tersebut Datei maka Akan Muncul kotak Dialog Benutzerdefinierte Installation seperti dibawah ini 3. Lokasi intalasi Standard pada C: Programm FilesJavajdk1.7.002, kemudian klik nächsten 4. Jika instaler JDK meminta konfimasi undeinem apakah Akan menginstal JRE dan JAVA FX, maka instal saja semuanya. 5. Langkah berikutnya adalah memastikan mensetting Umfeld JAVAHOME dengan cara: o Klik Start-Menü, kemudian klik kanan Computer, pilih Eigenschaften lalu pilih Advenced Systemeinstellungen. o Pada Systemeigenschaften pilih Erweiterte kemudian klik Umgebungsvariablen o Pada Enviroment Variablen pastikan Variablen JAVAHOME Pada Tabel Systemvariablen memiliki Wert C: Programm FilesJavajdk1.7.002 atau bila belum undeinem dapat menambahkan sendiri Instalasi OpenGTS Pada Windows 7 P age 2 6. Kemudian tambahkan juga Wert C: Programm FilesJavajdk1.7.002bin pada Variable PATH dengan memberikan tanda Titik koma () sebagai pemisah dengan Wert Verschiedenes B. Java Mail Support 1. Herunterladen javamail144.zip Dari Orakel TechNetwork java Java Mail Index-138643.html 2. Exstrak Datei tersebut, kemudian Kopieren Sie die Datei mail. jar yang terdapat pada Ordner javamail144 ke C: Program FilesJavajdk1.7.002jrelibext C. Apache Ant Build Tool 1. Laden Sie apache-ant-1.8.2-bin. zip dari ant. apache. org bindownload. cgi 2. Ekstrak Datei tersebut pada sebuah Verzeichnis yang akan undeinem gunakan sebagai Tempat Proyek yang akan undeinem Bangun, contoh pada Verzeichnis C: html Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P age 3 3. Seting Enviroment ANTHOME Menjadi C: htmlapache-ant-1.8.2 Langkah menseting sama seperti Pada bagian Eine langkah kelima. 4. Tambahkan pula Wert C: htmlapache-ant-1.8.2bin pada Variable PATH D. Apache Tomcat 1. Herunterladen apache-tomcat-7.0.23-windows-x64.zip atau yang seusai dengan OS yang anda gunakan di tomcat. apache. html 3. Seting Enviroment CATALINAHOME Menjadi: C: htmlapache-tomcat-7.0.23 Langkah menseting org Download-70.cgi 2. Ekstrak tersebut pada sebuah Verzeichnis yang akan undeinem gunakan, sebaiknya pada Verzeichnis yang sama apada bagian C yaitu pada Verzeichnis C-Datei sama seperti pada bagian A Langkah kelima 4. Tambahkan Wert C: htmlapache-tomcat-7.0.23bin pada Variable PATH 5. Starten Sie Windows neu 6. Buka Eingabeaufforderung dan ketik Befehl catalina. bat untuk mengaktifkan tomcat 7. Buka Browser kemudian ketikkan url localhost laufen : 8080 8. Tomcat Telah aktif dan SIAP digunakan Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P Alter von 4 E. mYSQL 1. Dowload mysql-5.5.19-winx64.msi atau yang seusai dengan OS yang undeinem gunakan di dev. mysql Downloads mysql 2. Double Datei klik yang Telah terdownload tersebut untuk Muley Langkah-Langkah instalasi mysql sebagai berikut: Klik Weiter Pada halaman End-Benutzervereinbarung centang ich die Bedingungen der Lizenz Agreemen akzeptieren kemudian klik Weiter Klik tipe instalasi Benutzerdefinierte instalasi OpenGTS Pada Windows 7 P Alter von 5 Klik Durchsuchen untuk Lokasi instalasi kemudian klik Weiter Klik Instal Klik Weiter Klik Weiter Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P Alter von 6 Beri tanda centang pada den MySQL-Konfigurations-Assistent starten, kemudian klik Fertig Klik Next Pilih Detaillierte Konfiguration kemudian klik Weiter Pilih Entwickler-Maschine kemudain klik Weiter Instalasi OpenGTS Pada Windows 7 P alter 7 Pilih Multifunktionale Datenbank kemudian klik Nächster Klik Nächster Pilih Entscheidungsunterstützung (DSS) OLAP kemudian klik Nächster Centang Aktivieren Sie TCP IP Networking dan Aktivieren Strict Mode dan pilih Portnummer yang akan digunaan kemudian klik Nächste Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P age 8 Pilih Best Support für Mehrsprachigkeit kemudian klik Next Centang Installieren als Windows-Dienst, Einbeziehen Bin Verzeichnis in Windows PATH Dan Starten Sie den MySQL-Server automatisch serta isikan Service-Name kemudian klik Next Centang Ändern von Sicherheitseinstellungen dan Root-Zugriff von Remote-Maschinen serta isikan Neues Root-Passwort dan Bestätigen kemudian klik Weiter Klik Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P Alter von 9 Klik Fertig 3. Tambahkan Wert C Execute: Programmvariablen PATH FilesMySQLMySQL Server 5.5bin pada Catatan: undeiner dapat menginstal Software visuelle (GUI) seperti SQL-Front-untuk untuk mempermudah dalam mengoprasikan MySQL F. JDBC-Treiber 1. Dowload mysql-connector-java-5.1.182.zip von dev. mysql Downloads Stecker j 2. Exstrak-Datei tersebut, Kemudian-Datei kopieren mysql-connector-java-5.1.18-bin. jar yang terdapat pada Ordner mysql-connector-java-5.1.18 ke Verzeichnis C: Programm FilesJavajdk1.7.002jrelibext G. öffnen GTS 1. Dowload OpenGTS2.3.9.zip di opengts 2. Ekstrak tersebut pada sebuah Verzeichnis yang akan undeinem gunakan, sebaiknya pada Verzeichnis-Datei Yang sama apada bagian C yaitu pada Verzeichnis C: html 3. Setzen Umfeld GTSHOME menjadi C: htmlOpenGTS2.3.9 Langkah menseting sama seperti pada bagian Eine langkah kelima. 4. Buka Eingabeaufforderung lalu ketik Befehl cd GTSHOME untuk masuk ke Verzeichnis C: htmlOpenGTS2.3.9 Instalasi OpenGTS Pada Windows 7 P Alter 10 5. Ketik Befehl ant alle untuk mengcompile seluruh Datei. jar dan. war 6. Setelah proses Sukses kompilieren, maka ketik Befehl bininitdb. batrootUser: - rootPass: untuk menginisialisasi Datenbank 7. Kopieren Sie die Datei track. war pada Verzeichnis C: htmlOpenGTS2.3.9build ke Verzeichnis C: htmlapache-tomcat-7.0.23webapps 8. Lalu dalam Eingabeaufforderung ketik coomand Ameise track. deploy pada Verzeichnis C: htmlOpenGTS2.3.9 Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P Alter 11 9. Ketik Befehl binadmin. bat Konto - Account: sysadmin - pass: 10. Aktifkan Tomcat 11 dengan Befehl catalina. bat Lauf dalam Eingabeaufforderung untuk membuat sysadmin-Konto erstellen. Buka Browser kemudian ketik uRL localhost: 8080 Titel Titel (undeinem dapat Login menggunakan Konto dan Passwort sesuai dengan Langkah ke-9) 12. Aktifkan Server yang Akan menerima Daten Dari tracker dengan mengetik Befehl binrunserver. bat Server-Port: Instalasi OpenGTS pada Windows 7 P Alter 12 13. Untuk mensimulasikan Übertragungsdaten antara Client dan Server undeinem dapat menggunakan Software Docklight Scripting V1.9 dan Software Java Schwanz Catatan: Untuk instalasi pada Windows XP dan Vista Langkah yang dikerjakan seluruhnya hampir sama seperti Langkah-Langkah diatas, tinggal menyesuaikan dengan Software Yang kompatibel Instalasi OpenGTS pada Windows 7GTS danang Ich PENDAHULUAN Gigi-geligi merupakan salah satu bagian dari tubuh yang membrane proses pencernaan, yaitu melakukan pencernaan makanan secara mekanis. Kerusakan pada gigi geligi dapat mengakibatkan fungsi dari gigi geligi terganggu. Kerusakan gigi geligi bisa bervariasi dari yang paling sederhana sampai kerusakan yang luas, yaitu meliputi seluruh elemen gigi sampai kehilangan sebagian rahang. Kehilangan elemen gigi baik sebagian atau seluruhnya sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti, sebab akan menimbulkan berbagai gangguan pada einzeln tersebut. Akibat-akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam waktu yang lama dan tidak dibuatkan gigi tiruan pengganti adalah. 1. Migrasi dan rotasi gigi Hilangnya kesinambungan pada lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menempati posisi yang normales untuk menerima beban yang terjadi pada saat pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur parodontal. Gigi yang miring lebih sulit dibersihkan, sehingga aktifitas karies dapat meningkat. 2. Erupsi berlebih Bila gigi sudah tidak memiliki antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi berlebih (über Eruption). Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur parodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai ekstrusi. Bila erupsi berlebih disertai pertumbuhan tlang alveolar, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari penderitas perlu dibuatkan gigi tiruan lengkap. 3. Penurunan efisiensi kunyah Orang yang sudah kehilangan cukup banyak gigi, terutama gigi belakang, akan merasakan efisiensi kunyahnya menurun. Pada kelompok orang dengan Ernährung makanan yang lunak, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh. Karena pada saat ini banyak jeneis makanan yang dapat dicerna hanya dengan sedikit proses pengunyahan saja. 4. Gangguan pada sendi temporo mandibula Kehilangan gigi terutama gigi hinteren dapat menyebabkan kebiasaan mengunyah yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan berubahnya sendi temporo Unterkiefer. 5. Beban berlebih pada jaringan pendukung 1 Bila penderita sudah kehilangan gigi aslinya, maka gigi yang masih ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar, sehingga terjadi pembebanan berlebih (überladen). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan Membran periodontal wie lamakelamaan gigi tadi menjadi goyah dan akibatnya terpaksa dicabut. 6. Kelainan bicara Kehilangan gigi depan atas dal bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara, karena gigi-khususnya yang depan-termasuk bagian organ fonetik. 7. Memburuknya penampilan menjadi buruknya penampilan karen kehilangan gigi depan akan mengurangi daya tarik seseorang. 8. Terganggunya kebersihan mulut Migrasi dan rotasi gigi mengakibatkan gigi kehilangan kontak dengan gigi tetangganya. Adanya ruang interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah diantara gigi mudah disisipi sisa makanan. Dengan demikianischen kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah terjadi plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat. 9. Atrisi Pada kasus tertentu dimana Membran periodontal gigi asli masih menerima beban berlebihan, tidak akan mengalami kerusakan, bahkan tetap sehat. Toleransi terhadap beban ini bisa berwujud atrisi pada gigi-gigi tadi, sehingga dalam jangka waktu panjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikal wajah pada saat gigi dalam keadaan oklusi sentrik. 10. Efek terhadap jaringan lunak mulut Bila ada gigi yang hilang, ruang yang ditinggalkannya akan ditempati oleh jaringan lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan mengakibatkan kesukaran adaptasi terhadap gigi tiruan yang kemudian dibuat, karena terdesaknya kembali jaringan lunak tadi dari daerah yang ditempati protesa. Dalam keadaan seperti ini, pemakaian gigi tiruan akan dirasakan sebaiai suatu benda asing yang cukup mengganggu. 2 Untuk mencegah terjadiya hal-hal se halte halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halb halbes lied sechzehntel Tujuan pembuatan gigi tiruan sebagian (GTS) Pada pasien Yang kehilangan sebagian giginya adalah, sebagai berikut: 1. Mengembalikan fungsi estetik 2. Mengembalikan fungsi Bicara 3. Mengembalikan fungsi pengunyahan 4. Melestarikan Jaringan mulut Yang Masih tertinggal 5. Meningkatkan Distribusi beban kunyah 6. Memperbaiki oklusi 3 II. TINJAUAN Pustaka Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian adalah salah satu alat Yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi Asli Yang hilang dengan utama Jaringan Lunak Sprachwerkzeuge di bawah plat dasar dan tambahan adalah gigi Sprachwerkzeuge Asli Yang Masih tertinggal dan terpilih sebagai pilar. Menurut Mc. Craken (1973) GTS adalah Suatu restorasi prostetik Yang mengganti gigi Asli Yang hilang dan bagian gelegen Rahang Yang tidak bergigi sebagian, mendapat terutama Dari Jaringan Sprachwerkzeuge dibawahnya dan sebagian Dari gigi Asli Yang masih tinggal Akan Menjadi gigi pegangan. Keuntungan GTS lepasan adalah: 1. Pasien dapat memakai als melepas sendeniri sehingga mudah dan cepat dalam membersihkannya. 2. Mudah di prepasi bila ada kerusakan. 3. Harganya verwandter murah jika dibandingkan dengan AGB. A. Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Indikasi pembatan gigi tiruan sebagian lepasan adalah: 1. Jika pasien mengeluhkan bekurangnya kemampuan mengunyah 2. Keadaan Jaringan pendukung gigi tidak terlalu baik 3. Daerah tak bergigi terlalu panjang dimana tidak ada gigi Asli Yang adekuat untuk dijadikan Anschlag 4 Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan (Osborne dan Alexander, 1968 Jepson, 2004). B. Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Tujuan utama pembuatan klasifikasi (penggolongan) untuk Rahang Yang sebagian giginya Telah hilang adalah untuk memungkinkan dokter gigi berkomnikasi sejelas mungkin, tentang keadaan rongga mulut yang akan dibuatkan geligi tiruan. Suatu klasifikasi Yang baik Akan membantu pengelompokan geligi Yang hilang termasuk kombinasinya, serta variasi-variasi Yang jumlahnya tak Terbatas dan terjadi karena adanya gigi Yang dicabut (Gunadi dkk. 1991). Gigi tiruan sebagian lepasan dapat diklasifikasikan mannjadi beberapa macam berdasarkan pada beberapa hal, yaitu. 4 1. Berdasarkan saat pemasangan. ein. Protesa sofort, dipasang segera setelah gigi hilang dicabut b. Protesa konvensional, dipasang setelah gigi lama hilang dicabut 2. Berdasarkan ada tidaknya sayap bagian bukal. ein. Schließen Gesicht Prothese: GTS dibuat dengan gusi tiruan di bagian bukal labial b. Offene Gesicht Prothese: GTS dibuat tanpa gusi tiruan di bagian Bukal Lippen - Gigi tiruan offenes Gesicht diindikasikan Pada bagian anterioren bila Tulang alveolar belum resorbsi sehingga gigi artifisial dapat dipasang seolah-olah keluar Dari gusi (Tampak estetik seperti gigi Asli). Gigi tiruan schließen Gesicht diindikasikan pada bagian anterior bila tulang alveolar telah resorpsi karena sayap dapat meningkatkan estetika dengan memberi dukungan bagi bibir. 3. Berdasarkan Bahan Yang Digunakan. ein. Gigi tiruan kerangka logam (Rahmenprothesa metal prothesa) b. Gigi tiruan akrilik c. Kombinasi kerangka logam Dan akrilik 4. Berdasarkan jaringan pendukungnya: ein. Gigi tiruan dukungan mukosa (mucosa unterstützt), yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa b. Gigi tiruan dukungan gigi (Zahn unterstützt), yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari gigi asli c. Gigi tiruan dukungan mukosa dan gigi (Schleimhaut und Zahn unterstützt), yaitu gigi tiruan yang memdapat dukungan dari mukosa dan gigi asli 5. Kennedy mengklasifikasikan berdasarkan letak sadel dan freies Ende. ein. Klas I, daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilaterales freies Ende) b. Klas II, daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (einseitiges freies Ende) c. Klas III, daerah tak bergigi terletak diantara gigi-gigi yang masih ada bagian anterior maupun posterior dan unilateral tetapi tidak melewati mediane Linie (begrenzte Sadel) d. Klas IV, Daerah tak bergigi terletak Pada bagian anterioren Dari gigi-gigi Yang masih ada dan melewati Mittellinie 5 Bila ada Daerah tak bergigi tambahan maka Daerah tersebut oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali Kelas IV tidak ada modifikasi. 6. Klasifikasi menurut Applegate Kennedy. ein. Kelas I: Daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal pada kedua sisi rahang (bilaterales freies Ende). B. Kelas II: Daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi rahang (einseitiges freies Ende). C. Kelas III: Daerah yang tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada yang kedua gigi tetangga tidak mampu memberi duüchtlich pada gigi tiruan. D. Kelas IV: Daerah yang tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati garis median. D. h. Kelas V: Daerah tak bergigi paradentale dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan. F. Kelas VI: Daerah tak bergigi paradentalen dänischen kedua gigi tetangga asli dapat dipakai sebagai penahan (Osborne dan Alexander, 1968). 7. Miller mengklasifikasikan berdasarkan letak klamer. ein. Kelas ich, yaitu ada dua klamer yang lurus berhadapan dan tegak lurus median line. B. Kelas II, yaitu ada dua Klamer yang letaknya Membran diagonal c. Kelas III, yaitu ada tiga klamer yang Membrane segitiga di tengah prothesa bila dihubungkan dengan garis. D. Kelas IV, yaitu ada empat klamer yang membentuk segi empat di tengah prothesa bila dihubungkan dengan garis (Soelarko R. M. dan Wachijaati H. 1980). C. Bagian-bagian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Harz Akrilik Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah Suatu gigi tiruan sebagian lepasan Yang terdiri Dari akrilik serta Verput gigi tiruan. Bagian-bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah. 1. Retainer penahan Halter merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi Mitglied retensi sehingga menahan protesa tetap pada tempatnya. Retainer dibagi Menjadi 2 Kelompok: 6 y Retainer langsung (direkter Halter), yaitu bagian Dari gigi tiruan Yang berkontak langsung dengan dengan permukaan gigi Abutment, dan dapat berupa cengkeram atau Kaitan presisi. Y Retainer tidak langsung (indirekte Beibehaltung), yaitu bagian dari gigi tiruan yang memberikan retensi untuk melawan gaya yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis. Retensi tak langsung ini diperoleh dengan cara memberika retensi pada sisi Berlawanan Dari Garis Fulkrum Dimana Gaya Tadi bekerja. Retensi tidak langsung dapat berupa lengan pengimbang, sandaran rest 2. Grundplatte Akrilik Merupakan pendukung atau landasan gigi tiruan sebagian lepasan yang terbuat dari harz akrilik. Fungsinya. ein. Mendukung gigi (elemen) tiruan b. Meneruskan tekanan oklusal ke jaringan von bawahnya c. Kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, kunststoff, 3. Gigi Pengganti Künstliche Zähne Merupakan bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang. D. Desain Gigi Tiruan Sebastian Lepasan Harz Akrilik Rencana pembuatan desain merupakan salah satu tahap penting dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah gigi tiruan. Dalam pembuatan desain gigi tiruan dikenal empat tahap yaitu: 1. Tahap pertama. Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel). 2. Tahap kedua. Menentukan macam duuchtan dari setiap sadel. Dukungan bagi gigi tiruan sebagian lepasan merupakan semua dukungan yang diterima dari järänisch mulut untuk melawan atau menahan atau menyangga gaya oklusal yang diterima protesa. Bentuk daerah tak bergigi ada dua macam, yaitu sadel tertutup (paradent) dan daerah berujung bebas (freies Ende). Ada tiga pilihan untuk duüchtig sadel paradental, yaitu duüchtig dari gigi, dari mukosa, atau dari gigi dan mukosa (kombinasi). Untuk sadel berujung bebas, dukungan bisa berasal dari mukosa, atau gigi dan mukosa (kombinasi). 7 Sprachwerkzeuge Terbaik untuk Protesa sebagian lepasan dapat diperoleh dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti keadaan Jaringan pendukung, panjang sadel, Anzahl der Beiträge sadel, dan keadaan Rahang yang akan dipasangi gigi tiruan (Gunadi dkk. 1995). Syarat Syarat Pemilihan Gigi Abutment Yang Digunakan Sebagai Pegangan Klamer: ein. Gigi pilar harus cukup kuat. y y y y y Akarnya panjang Masuk kedalam prosesus alveolaris dalam dan tidak longgar Makin banyak akar Makin Kuat Gigi pilar tidak boleh goyang Tidak ada kelainan Jaringan parodontalen Pada gigi penyangga. B. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang digunakan. C. Kedudukan Gigi Tersebut Hendaknya Tegak Lurus Dengan Prosesus Alveolaris, Gigi Yang Letaknya Rotasi atau berputar tidak baik untuk Pilar. D. Gigi tersebut masih lebenswichtig atau tidak mengalami perawatan. D. h. Bila memerlukan dua klamer atau lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang letaknya sejajar. 3. Tahap ketiga. Menentukan jenis penahan (Halter) Ada dua macam Halter untuk gigi tiruan, yaitu direkte Halterung als indirekte Halterung. Untuk menentukan jenis behalt yang akan dipilih, maka perlu diperhatikan faktor dari duuchtan sadel, stabilisasi gigi tiruan, dan estetika (Gunadi dkk 1995). 4. Tahap keempat. menentukan jenis konektor Konektor Pada TIAP Rahang terbagi Menjadi: y Konektor Utama (Hauptstecker) Merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan Yang bagian Protesa Yang terletak Pada salah satu sisi Rahang dengan Yang ada Pada sisi Verschiedenes menghubungkan. Untuk protesa Harz, konektor yang dipakai biasanya berbentuk Pelat. 8 y Konektor Moll atau tambahan (kleinere Stecker) Merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan Yang mengubungkan konektor utama dengan bagian gelegen, misalnya Suatu penahan langsung atau sandaran oklusal dihubungkan dengan konektor utama melalui Suatu konektor Moll. (Gunadi dkk 1995) Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu. 1. Retensi Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindah protesa ke arah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah. Lengan retentive, klamer, okklusale Ruhe, kontur dan landasan gigi, oklusi, adhäsi, tekanan atmosfer, dan Oberflächenspannung. 2. Stabilisasi Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah alam arah horisontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal ujung lengan retentive. Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi. 3. Estetika a. Penempatan klamer harus sedemisch rupa sehingga tidak terlihat posisi bagaimanapun juga b. Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi und inklinasi posisi tiap gigi c. Kontur Zahnfleisch harus sesuai dengan keadaan pasien d. Perlekatan gigi di atas ridge (Gunadi dkk, 1995). Dalam 9 III. LAPORAN KASUS A. Identifikationen Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Bangsa Alamat Nr. Kartu. Danang Ari Nugraha 21 tahun Laki-laki. Pelajar Mahasiswa. Indonesien. Banaran VI RT 29 06, Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. 103084 B. Anamnesa 1. Pemeriksaan Subyektif Motivasi. Pasien datang ke klinik atas keinginan sendeniri untuk membuatkan gigi tiruan. CC. Pasien merasa tidak nyaman saat mengunyah karena gigi-gigi belakangnya telah dicabut. PI PDH. Tidak ada keluhan sakit. Belum pernah memakai gigi tiruan. Pernah mencabutkan gigi belakang kiri dan kanan bawah 1 bulan yang lalu, tanpa komplikasi. PMH. Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik und tidak alergi terhadap obat. FH. Ayah: tidak ada riwayat alergi dan tidak dicurigai menderita penyakit sistemik Ibu: tidak ada riwayat alergi dan tidak dicurigai menderita penyakit sistemik 2. Pemeriksaan Obyektif ein. Umum. Jasmani. Sehat, t. a.k. Rohani. Kooperatif dan komunikatif 10 b. Lokal. EO. Bentuk muka. Lancip, simetris, t. a.k. Profil von muka Pipi Bibir Lnn IO. Mukosa Gingiva Lidah Palatum. Cembung. Simetris, t. a.k Sedang, t. a.k. Tidak teraba. Normal, t. a.k. Normal, t. a.k. Normal, t. a.k. Normal, t. a.K Keadaan gigi geligi. Y y y Jumlah. 28 Warna. Putih kekuningan Bentuk. Normal Mundhygiene. Baik c. Formula gigi geligi 8 7 6 5 4 3 2 1 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan. X. telah dicabut. Gigi setengah erupsi C. Klasifikasi. Klasifikasi Kennedy. RA RB. Kennedy Klas III modifikasi 1 11 IV. Prosedür Kerja DAN TAHAPAN PERAWATAN A. Persiapan di Dalam Mulut Mouth Vorbereitung Merupakan persiapan-persiapan di dalam mulut sebelum dibuatkan gigi tiruan sebagian, meliputi. 1. Perawatan bedah chirurgische Behandlung, misalnya pencabutan gigi Yang tidak mungkin dipertahankan 2. Perawatan parodontalen Parodontalbehandlung, misalnya pemeriksaan gigi, gusi, dan Tulang pendukungnya 3. Perawatan Konservasi konservatif Behandlung, misalnya restorasi gigi Yang karies. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan, mencari bidang bimbing, membuat sandaran oklusal dan bila Perlu menciptakan Daerah-Daerah untuk retensi mekanis. B. Perawatan 1. Kunjungan Ich Membuat studi Modell RA dan RB Sendok cetak Bahan cetak Cara mencetak. Lochblecheinsatz Nr.1. Alginat Mukostatik Studi Modell ini dipergunakan untuk mempelajari. Y y y y Letak Gigi Abutment Letak Klamer Jumlah Gigi Yang Hilang Perluasan Grundlage protesa Cara Pencetakan. Sebelum mencetak, sendenok cetak dicobakan ke dalam rongga mulut pasien. 12 Pencetakan Rahang Atas Gästebewertungen. ein. Pasien duduk dengan posisi sedemikian rupa sehingga kepala als punggung terletak pada satu garis lurus, dataran oklusal sejajar lantai. Mulut pasien setinggi siku Betreiber. B. Betreiber berdiri di belakang samping kanan pasien. C. Sendok cetak Rahang atas Yang berisis adonan alginat dimasukkan kemulut pasien dengan menempelkan bagian posterior Lebih dahulu lalu sedikit demi sedikit ke arah amterior sampai seluruh gigi terbenam alginat. Selanjutnya pasien diinstruksikan mengucapkan U lalu dilakukan Muskelverzerrung di bagian bukal dan labial. D. Setelah alginat Einstellung, sendok cetak Dilepas. Pencetakan Rahang Bawah. ein. Sama seperti pada rahang atas, tetapi posisi betreiber di sebelah kanan depan. B. Lidah diangkat keatas. Setelah selesai pencetakan, hasil cetakan diisi Stein gips lalu diboxing. Membuat desain gigi tiruan sebastian lepasan Tahap-Tahap Pembuatan Desain. TAHAP Ich Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel). RA RB. Kennedy Klas III modifikasi 1 TAHAP II Menentukan macam duüchtlich dari setiap sadel RA. RB. Dukungan gigi. Gigi Yang Digunakan sebagai duuchtan adalah gigi 5 5 13 TAHAP III Menentukan jenis penahan a. Penahan langsung (Direkthalter) RB. Gigi 5 diberi cengkeram C dengan pundak di bagian distal Gigi 5 diberi cengkeram C dänisch pundak di bagian distal b. Penahan tak langsung (indirekter Halter). Berupa plat akrilik setinggi singulum pada gigi anterior. TAHAP IV Konektor ut ut ah ah ah ah plat plat plat plat plat plat plat uk uk uk uk uk uk........... 1. Plat dasar akrilik 2. Cengkeram C (0,7 mm) 3. Bukkalen Flansch 4. Anasir gigi 2. Kunjungan II Tahap Klinis a) Membuat Arbeitsmodell Alat Bahan cetak Cara mencetak. Sendok cetak perforiert Ablage Nr. 1. Alginat. mukostatik b) Membuat gigitan sentrik Fungsinya adalah untuk mendapatkan hubungan Yang tepat antara gigi geligi RA dan RB sesuai sentrik oklusi. Dua lapis malam merah dibuat tapal kuda, ukuran disesuaikan dengan lengkung gigi pasien. Malam dilunakkan als pasien disuruh menggigit malam tersebut. Setelah didapatkan gigitan sentrik, Modell kerja dipasang Pada Artikulator 14 Tahap laboratoris c) Memasang Modell kerja Pada Artikulator d) Pembuatan Klamer e) Pemasangan gigi pengganti dan Modell malam dibentuk sesuai kontur alami Processus alveolaris dan Tepi Gingiva. f) flasking g) Ausbrühen Wachs Beseitigung h) Verpackung i) Verarbeitung j) Ausbetten k) Veredlung dan 3. Kunjungan III Dilakukan insersi yaitu pemasangan GTS lepasan dalam mulut pasien, yang Perlu diperhatikan antara gelegen Polieren: retensi, stabilisasi, oklusi, keluar Masuknya protesa sejajar als gigi atau dengan arah vertikal, dan kenyamanan pasien. y Pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan Hambatan Pada permukaan gigi atau Jaringan Yang dijumpai Pada saat pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara pengasahan gigi tiruan (hanya Pada bagian Yang Perlu saja) y Retensi Yaitu kemampuan GTS untuk melawan gaya pemindah Yang cenderung memindahkan gigi tiruan Kearah oklusal. Y Stabilisasi Yaitu perlawanan atau Ketahanan GTS Terhadap Gaya Yang menyebabkan Perpindahan Tempat atau Gaya horizontal. Stabilisasi terlihat dalam keadaan berfungsi, misal pada mastikasi. Pemeriksaan stabilisasi gigi tiruan dengan cara menekan taschen bagan depan dan belakang gigi tiruan secara bergantian. Gigi tiruan tidak boleh menunjukkan pergerakan pada saat tes ini. Y Oklusi Pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, seitlich dan anteroposterior. Caranya dengan memakai Kertas artikulasi Yang diletakkan di antara gigi atas dan 15 bawah, kemudian pasien diminta melakukan Gerakan membuka dan menutup. Setelah itu kertas Artischocken diangkat dan dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada keadaan normalen terlihat warna yang tersebar secara merata pada permukaan gigi. Bila terlihat warna yang tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukan pengurangan pada gigi yang bersangkutan dengan metode selektiv schleifen. Pengecekan oklusi ini dilakukan sampai tidak terjadi traumatik oklusi. Instruksi Yang Harus disampaikan kepada pasien setelah gigi tiruan dipakai adalah: 1) Mengenai cara pemakaian gigi tiruan tersebut Pasien diminta untuk selalu memakai gigi tiruan tersebut, dan hanya dilepas saat Akan tidur dan saat Akan dibersihkan. Tujuannya adalah agar pasien terbiasa dengan gigi tiruannya. 2) Memberitahukan pasien tentang efek Yang Timbul Pada saat pemakaian pertama gigi tiruan Pada pemakaian pertama kali, pasien biasanya Akan merasakan sakit dan mengalami hipersalivasi sebagai reaksi penolakan Tubuh terhadap benda Asing. Pasien dijelaskan mengenai keadaan tersebut merupakan hal yang normal dan keadaan tersebut akan hilang sendirinya setelah 1 minggu pemakaian. Pasien juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan lunak selama 1 minggu pertama. 3) Kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut harus dijaga. Pasien diberikan penjelasan mengenai cara Mitgliedsantrag gigi tiruan. Cara membersihkannya adalah dengan menyikatnya menggunakan sikat gigi dengan teigwaren gigi atau sabun di bawah genangan luft. Fungsi genangan luft adalah untuk menghalangi jatuhnya gigi tiruan ke permukaan yang kasar yang bisa menyebabkan kerusakan gigi tiruan. 4) Mitgliedsanthus cara memelihara gigi tiruannya Pasien diberitahukan untuk tidak sembarangan meletakkan gigi tiruannya. Pada saat malam hari atau Pada saat gigi tiruan tidak digunakan, gigi tiruan sebaiknya direndam dalam Luft bersih Agar gigi tiruan tersebut tidak berubah ukurannya (tidak mengkerut). 5) Kontrollen seminggu berikutnya setelah insersi yang pertama kali. 16 4. Kunjungan IV Kontrol dilakukan untuk memperbaiki kesalahan Yang mungkin terjadi a) Pemeriksaan subyektif Apakah ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat pemakaian gigi tiruan Apakah gigi tiruannya berfungsi dengan baik Pada saat makan Apakah gigi tiruannya menimbulkan gangguan Pada saat berbicara b) Pemeriksaan obyektif Melihat keadaan mulut dan Jaringan mulut, Melihat keadaan GTS lepasan baik pada Grundplatte maupun pada Mukosa di bawahnya, posisi cengkeramannya, keadaan gigi Abutment dan Jaringan pendukungnya, oklusi, stabilisasi, dan retensi gigi tiruan. 17 V. DISKUSI Pada kasus ini pasien kehilangan gigi 7 6 6 7. Pembuatan GTS ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan. Gigi tiruan sebagian yang akan dibuat adalah gigi tiruan sebastian lepasan akrilik RB dengan dukungan gigi. Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam membuat desain gigi tiruan sebagian lepasan adalah. 1. Menentukan Kelas Dari Masing-Masing Daerah tak bergigi Berdasarkan gigi Yang hilang Pada RB, maka kasus ini termasuk dalam klasifikasi Kennedy klas III modifikasi 1. Gigi Yang diganti adalah 7 6 6 7. Indikasi Protesa adalah GTS lepasan, Desain bilaterale dengan gigi Sprachwerkzeuge . 2. Menentukan macam duüchtig dari setiap sadel RB. Duuchtan gigi dan mukosa (dukungan kombinasi). Gigi Yang Digunakan Sebagai duuchtan Adalah Gigi 5 5 Gigi Yang Dipilih Sebayai Abutment Memiliki jaringan Pendukung Gigi Sehat, Bentuk Dan Ukurannya normal, serta posisinya dalam lengkung normal (tidak malposisi). 3. Menentukan macam penahan RB: Direkte Sicherung berupa cengkram C pada gigi 5 5. indirekte Halterung berupa plat akrilik setinggi singulum pada gigi anterior dan setinggi setinggi lingkar terbesar pada gigi posterior. Klamer C dipilih karena bentuknya sederhana dan mudah dibuat, memberikan retensi dan stabilisasi yang cukup. 4. Menentukan macam konektor Konektor berupa plat akrilik yang melekat pada mukosa mulut dan berfungsi untuk memindahkan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya. 5. Gigi pengganti Anasir gigi dibuat dari resin akrilik dengan warna, bentuk, dan ukuran yang sesuai dengan gigi asli yang masih tinggal dan ruang yang tersedia. Pada pemasangan gigi tiruan harus dihindari adanya traumatik oklusi. 18 VI. PROGNOSIS Diperkirakan hasil perawatan adalah baik, karena. 1. Kesehatan umum pasien baik. 2. Jaringan pendukung baik. 3. Pasien kooperatif dan menyadari arti pentingnya pemakaian gigi tiruan tersebut. VII. KESIMPULAN Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan untuk pasien yang kehilangan giginya adalah tindakan rehabilitatif yang dapat mengembalikan fungsi mastikasi, fungsi bicara dan fungsi estetik sehingga dapat mempertahankan jaringan mulut. Keberhasilan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan sangat ditentukan oleh kerjasama yang baik antara pasien dan operator. DAFTAR PUSTAKA Gunadi, H. A. 1982, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. jilid 1, Hipocrates, Jakarta Jepson, N. J.A. 2004, Removable Partial Denture, Quintessence Publishing Co. Ltd. London. Osborne, J Lammie. G. E.1968. Partial Dentures. Blackwell Scientiefic Publications Oxford Edinburgh Soelarko, R. M. dan Wachijati, H. 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung 19

No comments:

Post a Comment